Membangun Kota Lewat Komunitas: Kisah dan Dampak Bangunkota

KetemuID --- Di tengah hiruk-pikuk pergeseran urban dan dinamika sosial Kota Bekasi, berkembang sebuah inisiatif yang menaruh kepercayaan besar pada capaian generasi muda dan komunitas sebagai agen perubahan ruang publik. Bangunkota hadir sebagai komunitas lintas sektor yang bergerak sistematis dalam mengaktifkan ruang kota baik nyata maupun sosial menjadi lebih inklusif, berbudaya, dan berkelanjutan.

Berdiri sejak sekitar tahun 2019, Bangunkota kemudian tumbuh menjadi platform jaringan komunitas lintas minat lebih dari 60 komunitas terlibat dalam ruang yang mereka buka.  Visi mereka cukup jelas, yaitu menciptakan sumber daya kreatif dan ruang publik kota yang berkualitas melalui nilai budaya, seni, pariwisata dan keberlanjutan. Dengan misi melestarikan budaya lokal Kota Bekasi, Hadirkan intervensi ruang publik lewat seni instalasi dan visual, dan Menghubungkan komunitas dengan stakeholder kota (model heksa-heliks).

Beberapa program yang menonjol dari Bangunkota:

1.⁠ ⁠Bekasi Community Fest 

Festival ini mengundang semua komunitas, UMKM, sekolah yang ada di Bekasi untuk temu ajang kreativitas komunitas Bekasi. Tema BCF yang terakhir, yaitu  “Bekasi Membumi” mengajak warga dan komunitas untuk menjaga keasrian kota dan menumbuhkan kreativitas sebagai landasan pembangunan berkelanjutan.


Beragam kegiatan: pameran seni lokal, diskusi kota, produksi konten komunitas, serta program “Surat Cinta untuk Bekasi” yang memberi ruang bagi ekspresi warga lewat seni dan sastra.

2.⁠ ⁠Diskusi dan Forum Ruang Publik

Contoh: kerjasama dengan Indika Foundation dalam FGD “Kenyamanan Publik di Ruang Publik Bekasi” . Acara ini mempertemukan komunitas, pemerintah, dan content creator untuk menyusun rekomendasi bersama soal ruang publik yang aman dan nyaman.

3.⁠ ⁠Pelestarian Budaya & Ruang Lokal

Kampung Adat Kranggan menjadi salah satu fokus pelestarian budaya yang diangkat oleh Bangunkota berupa pergelaran dan pameran yang menggabungkan tradisi dan kreativitas generasi muda.


4. Program Ticket To Life (TTL)

Pendidikan juga menjadi salah 1 elemen penting dalam menunjang ruang publik yang berkelanjutan. Melalui program Ticket To Life (TTL) Kota Bekasi, Bangunkota membina sebanyak 30 anak korban bencana kebakaran, dengan usia yang beragam. 

Kenapa Bangunkota Penting?

Platform Kolaborasi Pemuda & Komunitas: Menghubungkan berbagai kelompok yang biasanya bergerak sendiri, menjadi satu jaringan yang lebih kuat untuk perubahan.

Ruang Alternatif Kota: Menjadikan ruang publik bukan hanya sarana lalu-lintas, tapi ruang berkumpul, berekspresi, dan bergerak sosial.

Pelibatan Budaya Lokal: Banyak program yang mempertahankan dan mengangkat kearifan lokal Bekasi — mendorong identitas kota yang sering kali kurang diekspos.

Model Kolaborasi Heksa-heliks: Komunitas + pemerintah + akademisi + bisnis + media + masyarakat menjadi mitra aktif dalam proses perubahan kota.

Bangunkota bukan sekadar nama, namun sebuah pergerakan anak muda yang mencontohkan kepada masyarakat lainnya untuk tidak hanya berbicara soal kota, tapi menjadi bagian dari kota, membuat ruang yang kita lalui sehari-hari menjadi lebih manusiawi, kreatif, dan hidup.

Bangunkota juga bukan hanya sebuah jargon, tapi panggilan untuk bertindak “Apa yang bisa kamu lakukan hari ini untuk kota tempatmu tinggal?”

Jika kamu adalah aktivitas komunitas, pelaku kreatif, atau warga yang peduli mungkin waktunya untuk mempertimbangkan: bagaimana kita bisa bangun kota bersama, bukan tunggu pihak lain saja.


info selanjutnya bisa cek di https://www.instagram.com/bangunkota.id/ dan https://www.bangunkota.id

Previous Post Next Post